Kamis, 09 Februari 2017

A day with

Diposting oleh Putri Novianti di 03.15 0 komentar
Sore itu, di bawah gerimis dan kabut tipis
Juga awan awan yang enggan menepis
Menatap mu di bawah dedaunan yang menari ketika tersentuh angin
Tiba tiba detik terasa mengalir bagai deru air
Begitu cepat merenggut saat saat paling manis
Bukannya baru satu detik lalu kita sampai?
Detik berikutnya kau bilang kita harus segera pulang
Tak ingin aku pulang terlalu petang
Aku ingin tetap disini, menikmati senja bersamamu
Meski tak setitikpun jingga terlukis dilangit
Apa coret senja itu terlalu lemah menembus mendung?
Atau justru ia beralih ke matamu?

Pada bagian dimana aku merasa kita begitu dekat
Kemudian jarak terasa begitu lekat
Sedang waktu merangkak cepat
Dan kata kata yang tersusun seolah tercekat
Ketika matamu menjadi pemandangan paling teduh, sekaligus hangat
Pun senyummu menjadi peluk paling menenangkan meski dari kejauhan
Aku hendak abadikan waktu, ketika disampingmu
Namun jarak dan waktu yang membawamu pergi
Justru menjadi pemanis dari setiap rindu
Dan kembali menyempurnakan rasa ketika bertemu

Tetaplah menjadi rerinduan paling kejam
Yang memaksaku untuk bertahan dalam doa malam
Yang membuatku menempelkan kening lebih lama setiap malam
Yang mengajakku berjalan pada baik perubahan

Aku menyayangimu..

_BG_

Selasa, 20 September 2016

Surat Yang Tak Sempat Sampai Padamu

Diposting oleh Putri Novianti di 21.08 0 komentar


Sejak sebulan yang lalu, aku belajar bermain gitar untuk menyiapkan lagu selamat ulang tahun versi accoustic buatmu. Selama beberapa minggu ini, aku belajar membuat kue. Agar ketika hari ini tiba, aku bisa memberikan kue buatanku sendiri untukmu. Dan beberapa hari ini, aku memilih milih hadiah yang akan kuberikan. Kubeli seminggu yang lalu, ku bungkus rapi, ku hiasi pita warna merah kesukaanmu. Aku membayangkan kejutan yang kurencanakan. Kejutan kecil bersama teman teman kita. Setelah memberikan kue dan kado ku, aku akan mengajakmu bicara, menyelesaikan semua kesalahpahaman yang membuat kita saling mendiamkan beberapa waktu ini. Sederhana saja, aku hanya ingin mengatakan kepada kamu, tidak apa jika kamu bilang kamu belum bisa membahagiakan aku sekarang. Bagiku, kehadiranmu saja sudah lebih dari bahagia. Apapun bisa kita perjuangkan berdua. Tapi jika nanti keraguan ini hadir lagi, maukah kamu meyakinkanku kembali? Karna aku ingin kamu saja. Bersamamu saja.

Sabtu, 04 Juni 2016

Selepas hari itu

Diposting oleh Putri Novianti di 23.35 0 komentar

 Mengagumi dalam diam. Terkadang harus ku bunuh rinduku dengan kejam. Membiarkanmu perlahan tergantikan dari ingatan dengan setumpuk pekerjaan yang sengaja ku cari cari, agar pikiranku tak melulu tentang kamu. Tentang kenangan bersamamu.
Aku teringat ketika kita duduk dalam satu mobil yang sama. Kau duduk tepat didepanku. Ingin rasanya aku mengajakmu berbicara banyak hal. Mendengarkan ceritamu, membicarakan tentang aku, tentang kamu, atau mungkin tentang kita. Tapi sungguh, seluruh kata kata itu hanya mampu sampai di tenggorokanku. Buntu dan bisu rasanya ketika di dekatmu. Aku lebih memilih bersandar pada bangkumu, menutup mata sembari menikmati aroma tubuhmu—yang akan selalu ku ingat, mendengarkanmu bicara, bernyanyi, atau tertawa. Tersenyum saja kau sudah sangat mempesona.

Aku suka sekali melihatmu tersenyum. Itulah kenapa aku sering melewati jalan depan rumahmu. Berharap sesekali aku beruntung bertemu denganmu yang entah sedang apa berada disana, di pekaranganmu. Lalu kita saling tersenyum, saling menyapa lewat senyum. Sesederhana itu, tapi sungguh, efeknya kau bisa membuatku bersemangat seharian.
Maafkan aku, aku pasti terlihat sangat membosankan buatmu. Aku tak bisa seperti teman-teman ku yang seru. Yang selalu dengan mudah tertawa bersamamu. Atau ikut membuat lelucon untuk membuat mu tertawa. Aku hanya bisa menikmati pemandangan itu, tawamu. Sungguh aku pun ingin, tapi didekatmu, rasanya otakku mati. Aku takut salah melakukan ini atau itu. Aku salah tingkah.
Bahkan ketika kau tanyai aku, aku hanya bisa menjawabmu dengan senyuman. Bodohnya aku, kusesali jawaban yang tak sempat keluar itu berhari hari. Harusnya ku katakan saja, ah entahlah. Aku malu.

Kau laki laki tampan. Tentu ada banyak wanita didekatmu, yang juga menyukaimu. Kau pun baik. Pada semua orang didekatmu. Satu lagi hal yang membuatku semakin mengagumimu. Terkadang, aku takut sekali mengartikan setiap kebaikanmu. Aku tahu, kau pasti punya banyak pilihan yang lebih baik dari pada aku.
Maka aku pun hanya berani memandangmu sebatas punggung. Melihatmu tertawa, tersenyum, dan mengagumimu dalam diam. Begini saja sudah cukup. Kadang perasaan bisa selucu ini. Dengan melihatmu tersenyum saja semua sakitku pergi. Lelahku berkurang. Luka ku membaik. Bahkan setelah hari melelahkan yang kita lewati bersama, malamnya aku tak juga terlelap. Masih belum rela mengkahiri hari ini. Ajaib bukan?
Aku berharap, semoga Tuhan akan terus mengijinkanku menikmati senyummu. Memberi ku kesempatan untuk melewati hari bersamamu. Sekali lagi. Atau jika boleh setiap hari. Ah, tidak. Siapalah aku yang berani berharap setinggi itu.
Dan jika sampai pada saat dimana perasaan ini memang sudah tidak pada tempatnya, semoga Dia segera membantuku menghapuskannya, dan tak membiarkannya semakin dalam. Karna saat aku telah jatuh hati, rasanya akan menyakitkan ketika pada akhirnya hanya aku yang menyimpan perasaan.

Minggu, 03 Agustus 2014

Dalam Diam

Diposting oleh Putri Novianti di 17.56 0 komentar

Dua hari lagi. Sosok gadis cantik itu melingkari kalender tepat di tanggal 29 Mei. Ada senyum tersimpul ketika hari yang dinantikannya akan segera tiba. Hari dimana dia akan bertemu dengan seseorang yang dirindukannya. Hari dimana ia akan menerima hasil dari belajarnya selama tiga tahun di SMA. Sudah berbulan bulan dia menghitung hari karena tak sabar menanti hari itu tiba. Dua hari lagi, dia bukan lagi siswa sekolah menengah atas. Dan dua hari lagi, dia akan bertemu dengan seseorang yang selalu menciptakan senyumnya. Seseorang yang telah lama pergi dari sisinya. Dia beralih dari kalender menuju laptopnya. Membuka email yang sebenarnya tidak ada pesan terbaru disana.  

“Jadi kita damai?”
“Iya dong, Mel. Emang pernah musuhan? :p” 

Melodi tertawa membaca email yang sudah sejak dua bulan lalu selalu dia baca setiap hari. Sejak itu, kehampaan yang selama ini mengisi hatinya sedikit berkurang. Jarak yang selama ini menciptakan kehampaan itu kini hanyalah skala dalam peta. Sebaris percakapan nya dengan lelaki yang selalu dirindukannya itu membuat mereka seakan berhadapan. Seakan kenangan ketika mereka masih bersama, menjelma lagi menjadi nyata. 

Ya enggak pernah sih. Tapi kan kamu lebih banyak diam kalo lagi sama aku. Emang aku salah apa sih? Biasa aja dong kalo sama aku.emangnya aku ini es? Sampai bisa bikin kamu dingin gitu?”
“Siap baweel !!” 

Melodi tersenyum. Senyum penuh pengharapan. Senyum penuh tanya. Apakah seseorang di ujung sana juga merindukannya? Apakah seseorang disana juga selalu terbayang akan kebersamaan mereka? Entahlah, tapi dia begitu bahagia menunggu hari itu tiba. Ia menarik nafas panjang dan tersenyum lagi. Menikmati lamunannya sendiri.
Tok tok tok tok
“Mel. Melodi.”
“Ish, itu pasti si Chika. Ganggu orang ngelamun aja. Iya tunggu bentar.”
Dia beranjak dari laptopnya. Menutupnya dan berjalan membuka pintu dengan enggan. Lalu menyambut sahabatnya dengan ocehan yang tak berujung.
“Ah Chika. Kamu ganggu aku lagi ngelamun aja. Nggak tau ya kalo aku lagi menikmati khayalan aku.” katanya menggerutu.
“Yee. Kamu itu ngelamun sendirian dikamar. Kesambet baru tau lo!” katanya sambil berlari menuju tempat tidur.
“Ahh, akhirnya bisa berbaring. Kamu nggak tahu sih perjuangan ku untuk nganterin buku kamu ini. Macet nya parah! Pegel tahu nggak! Ish, tidur disini enak nih kayaknya.”
“Enak aja. Tempat tidur ku bisa bau nanti. Tapi makasih loh udah dianterin bukunya.“ ia berlari mengambil bantal dan melemparkannya tepat diwajah Chika.
“ Awas ya aku bales!” Perang bantal pun dimulai.
“Eh. Kamu lagi ngelamunin apaan emang? Jangan bilang kalo yang ada di pikiran kamu itu Farrel?”
“Nah itu kamu tau. Hahaha” Melodi tertawa geli. Sahabatnya itu, memang selalu tahu apa isi hati Melodi. Tak pernah ada orang lain yang bisa semengerti Chika.
“Dia lagi?” katanya sinis. Emang kamu nggak inget gimana dia memperlakukan kamu? Gimana dia selalu nyuekin kamu? Gimana dia selalu nyakitin kamu? Gimana dia selalu dingin sama kamu. Kamu nggak inget? Perlu aku sebutin satu satu sebab sebab sakit hati kamu dulu?”
“Nggak usah melotot gitu dong, Chika. Aku inget kok. Inget banget. Sampai sekarang aku juga belum tau kenapa dia selalu dingin sama aku. Tapi aku lebih ingat lagi kebersamaan kita dulu waktu kelas satu. Dan itu yang sekarang aku perjuangkan, Chika. Dan kemarin dia udah janji Chik, janji kalo dia nggak akan dingin sama aku lagi. Dan dia nggak akan nyuekin aku lagi.”
Chika masih ternganga dan melotot mendengar alasan dari sahabatnya itu. Bukankah itu alasan yang sangat kuno? Sudah berapa kali orang yang bernama Farrel itu memberi janji. Ujung ujung nya? Melodi cuma kecewa.
“Dan sudah berapa kali dia memberimu janji, hah?”
“Enggak Chika, yang ini beda. Aku cuma mau jadi temannya kok.”
“Ya udah, terserah kamu. Kalau orang lagi kasmaran tuh emang susah ya dikasih tahu. Wah aku mesti siap siap tisue banyak nih. Barangkali ada yang nangis badai besok lusa.” sindir Chika, Melodi hanya tersenyum.

Jumat, 04 Januari 2013

Biodata Lengkap Shinee

Diposting oleh Putri Novianti di 19.43 0 komentar
Onew Shinee
Nama Panggung : 온유 / 温流
Nama Lengkap : Lee Jinki (이진기)
Nickname : Onew
Tanggal Lahir : 14 Desember 1989
Tinggi/Berat : 178cm/61kg
Golongan Darah : O
Pendidikan : Chungwoon University, major: broadcasting music
Hobby : Music, Piano, Mandarin
Posisi : Leader, Lead Vocalist 
Audisi : 2006 S.M. Academy Casting (Onew bekerja sama dengan Lee Hyun Ji, mantan anggota Banana Girl untuk lagu Hyun Ji, “Vanilla Love”)
Fansclub :   MVPs


Jonghyun Shinee
Nama Panggung : 종현 / 钟铉
Nama Lengkap : Kim Jonghyun (김종형)
Nickname : Bling Bling Jonghyun
Tanggal Lahir : April 8th, 1990
Tinggi/Berat : 174cm/56kg
Golongan Darah : AB
Pendidikan : Seoul Music Institute '09, SM Entertainment Academy
Hobby : Watching movies, Popping (dance), Lyrics, Piano, Mandarin
Posisi : Main Vocalist  
Audisi: 2005 S.M. Casting System
Sebelum bergabung dengan SHINee, Jonghyun pernah berduet bersama Zhang Liyin menyanyikan lagu “Wrongly Given Love” (交错的爱) untuk album pertama Zhang Liyin, I Will
Fansclub :   Blingers



 

Corat Coret Putri Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei